Jumat, 20 Januari 2012

Kumpulan souvenir khas Kota Samarinda



Letak astronomis Kota Samarinda

Kota Samarinda mencakup wilayah seluas 71.800 Ha atau 718 Km2. Kota Samarinda secara astronomis terletak pada posisi antara 117°03'00" - 117°18'14" Bujur Timur dan 00°19'02" - 00°42'34" Lintang Selatan.

Makanan makanan nikmat khas Kota Samarinda



Nasi Kuning dan Lontong
Nasi kuning dan lontong merupakan makanan paling favorit masyarakat Samarinda untuk sarapan pagi dan dapat juga sebagai menu makan siang. Ciri khas nasi kuning Samarinda adalah lauknya berupa ikan haruan (gabus), daging sapi, telur dan soun, dengan taburan serondeng (kelapa parut goreng) dan bumbu bali. Sedangkan lontong adalah lontong berkuah santan dengan lauk seperti pada nasi kuning. Banyak tempat di Samarinda yang menjual nasi kuning dan lontong. Salah satu tempat yang menjual nasi kuning dan lontong yang enak ada di jl. Aminah Syukur, dekat perempatan jl. AR Hakim, Samarinda.




 Buras dan Laksa
Masih di sekitar jl. Aminah Syukur, persisnya di jl. Cut Mutia RT. 01 No. 24, Samarinda; kamu dapat menikmati buras dan laksa yang sangat enak. Pemiliknya, Haji Djamaluddin, telah membuka usaha ini sejak 1970-an. Saat ini warung buras dan laksa ini dijalankan oleh anaknya yang bernama Fitri. Buras dan laksa biasa disajikan dengan kuah ikan haruan yang ditumbuk halus dan bersantan. Kamu juga dapat menambahkan potongan ikan haruan, telur dan lain-lain sebagai lauknya.

  
Tahu Tek 

Tahu Tek yang sebenarnya adalah makanan khas rakyat Jawa Timur ini terdiri dari tahu goreng yang dipotong-potong dengan menggunakan gunting, ditambah dengan taoge, irisan lontong dan mentimun, serta ditaburi dengan bumbu petis dan kerupuk. 

  
Rasa dan aroma kuah Soto Banjar sangatlah khas, ini yang membedakan Soto Banjar dengan soto lainnya. Bahan-bahan lainnya, seperti: perkedel, telor, soun, ayam suwir, seledri, bawang goreng dimana-mana hampir sama saja. 

Tempat wisata Kota Samarinda



Kawasan Wisata Budaya Pampang

Kawasan Pampang yang terletak sekitar 20 km dari kota Samarinda merupakan kawasan wisata budaya yang menarik untuk menyaksikan kehidupan suku Dayak Kenyah. Obyek wisata budaya ini dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor melalui jalan raya Samarinda-Bontang. Daya tarik yang dapat disaksikan adalah Lamin atau rumah adat suku Dayak serta tarian dan upacara adat Dayak Kenyah.



Air Terjun Tanah Merah
Terletak sekitar 20 km dari pusat kota Samarinda tepatnya di dusun Purwosari kecamatan Samarinda Utara. Tempat ini merupakan pilihan tepat bagi wisata keluarga karena dilengkapi pendopo istirahat, tempat berteduh dengan pohon peneduh di sekitar lokasi, warung, areal parkir kendaraan yang luas, pentas terbuka dan tempat pemandian. untuk mencapai obyek wisata tersebut, dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor baik roda dua maupun empat serta angkutan umum trayek Pasar Segiri – Sungai Siring. .





Penangkaran Budaya Makroman
Terletak di desa Pulau Atas, kecamatan Palaran dengan jarak lebih kurang 6 km dari Samarinda. Jenis buaya yang dipelihara yaitu buaya air tawar dan buaya Supit. Tempat pengembangbiakan buaya ini telah di lengkapi sarana dan prasarana wisata.




Telaga Permai Batu Besaung
Obyek wisata Telaga Permai Batu Besaung merupakan obyek wisata alam, terletak di Sempaja 15 km dari pusat kota Samarinda dengan kendaraan motor/mobil. Obyek wisata ini telah dilengkapi sarana dan prasarana wisata .

Visi dan Misi Kota Samarinda

V I S I   :  

“TERWUJUDNYA KOTA SAMARINDA SEBAGAI KOTA METROPOLITAN BERBASIS INDUSTRI,  PERDAGANGAN DAN JASA YANG MAJU, BERWAWASAN LINGKUNGAN DAN HIJAU, SERTA MEMPUNYAI KEUNGGULAN DAYA SAING UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT”


MISI    :

  1. PENCIPTAAN & PENINGKATAN FASILITAS UMUM DAN UTILITIES UMUM PENUNJANG SEKTOR INDUSTRI, PERDAGANGAN DAN JASA SBG BASIS UNTUK MENUJU KOTA METROPOLIS
  2. PENANGGULANGAN MASALAH BANJIR SECARA TUNTAS DAN MENYELURUH
  3. PENANGGULANGAN MASALAH KEBAKARAN SECARA TUNTAS DAN MENYELURUH
  4. MENGEMBANGKAN SEKTOR PENDIDIKAN & SDM YANG PROFESIONAL DAN RELIGIUS
  5. MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INCOME PERCAPITA
  6. PENINGKATAN KEHIDUPAN BERAGAMA, PEMUDA DAN OLAH RAGA SERTA SOSIAL BUDAYA YANG LEBIH DINAMIS & KONDUSIF
  7. PEMANTAPAN KEUANGAN DAERAH DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
  8. PENINGKATAN GOOD GOVERNANCE DAN PEMERINTAHAN KOTA YANG DINAMIS

Labang dari Kota Samarinda




Perisai
Menggambarkan masyarakat Samarinda mampu mempertahankan diri dari segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan dari dalam maupun dari luar.
Warna Dasar Hijau Tua
Lambang kesuburan dan kemakmuran kota Samarinda.
Tulisan Kota Samarinda Berwarna Hitam
Cermin Kewibawaan dan Keadilan sesuai dengan harapan masyarakat.
Dua Ekor Pesut
Koordinasi dan kerjasama yang dinamis antara eksekutif dan legislatif dalam melaksanakan pembangunan.
Bintang Bersudut Lima
Keagungan, kebesaran, religius dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Jaring Samarinda
Watak dan keperibadian masyarakat Samarinda yang berani dalam membela kebenaran, keadilan, keuletan dan kegigihan.
Butir Padi Sebanyak Dua Puluh Satu
Kemakmuran pangan dan tanggal Hari Jadi Kota Samarinda 21 Januari 1968.
Tujuh Buah Kapas Yang Mekar Putih
Melambangkan tujuh fungsi dan peranan.
Perahu Dengan Warna Kuning
Generasi mendatang menuju masyarakat adil dan makmur.
Jembatan Mahakam
Mempererat Kesatuan dan Persatuan Bangsa.
Tiga Buah Arus Sungai Mahakam
Suasana Kota Samarinda tentram, tertib dan aman.
Papan Bertulis "TEPIAN"
Pusat Industri Kayu dengan semboyan Kota yang Teduh, Rapi, Aman dan Nyaman.

Kamis, 19 Januari 2012

Sejarah berdirinya Kota Samarinda

Berdirinya Kota Samarinda, bermula dari kedatangan sekelompok suku Bugis Wajo dari Kerajaan Gowa yang dipimpin oleh La Mahong Daeng Mangkona (bergelar Pua Ado yang pertama), yang datang ke daerah Kerajaan Kutai karena menentang perjanjian Bongaja. Kerajaan Kutai menerima kelompok ini karena diperlukan untuk membantui kerajaan Kutai dalam menentang Belanda. Mereka diizinkan bermukim di hilir sungai yaitu di Samarinda Seberang.

Orang-orang Bugis Wajo ini mulai bermukim di Samarinda pada bulan Januari 1668. Pada kurun waktu itulah ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Samarinda, yaitu tanggal 21 Januari 1668.